Sabtu, 20 September 2008

Sedekah; Kerabat Dulu, Baru Orang Lain

Hari-hari Ramadhan berlalu begitu cepat. Perpindahan juz ke juz Al-Qur`an yang saya baca tidak dapat mengimbangi perpindahan hari-hari Ramadhan yang telah berlalu. Lumayanlah masih sempat membaca. Daripada tidak. Saya sih selalu mengedepankan kualitas daripada kuantitas bacaan. Ngeles? Boleh dibilang begitu. Tetapi, saya tidak mau sekadar membaca ayat-ayat Al-Qur`an, sedang saya tidak mengetahui arti dan maksudnya. Al-Qur`an untuk saya baca dan untuk saya pahami. Paham terhadap isi Al-Qur`an merupakan jalan menuju pengamalan terhadap firman Tuhan itu. Pendek kata, saya tidak mungkin dapat mengamalkan isi Al-Qur`an, jika saya tidak dapat memahaminya!

Saya tidak mau membaca Al-Qur`an sebagai ritual belaka! Membaca Al-Qur`an bisa memperoleh pahala, itu pasti. Tetapi, jika kita dapat membaca dan memahami, apalagi mengamalkannya, tentu pahala yang kita dapatkan lebih afdhal!

Ketika bulan Ramadhan tahun ini memasuki sepuluh hari pertama, saya membaca suatu ayat yang merupakan bagian surah kedua di dalam Al-Qur`an. Membaca ayat itu, membuat saya memutuskan untuk tidak meneruskan bacaan saya ke ayat berikutnya. Saya memutuskan untuk menutup bacaan saya pada hari itu di ayat ke-177. Saya lebih memilih membuka sejumlah referensi yang saya baca, untuk menggali maksud yang sebenarnya dari ayat yang ke-177 surah al-Baqarah itu.

Menurut versi Depag, edisi 2002, terjemahan ayat ke-177 itu adalah sebagai berikut.

"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (al-Baqarah [2]: 177)

Dalam ayat di atas, maksud yang belum saya pamahi dengan benar adalah penjelasan tentang pemberian harta yang disenangi oleh seseorang kepada (1) kerabat, (2) anak yatim, (3) orang-orang miskin, (4) orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), (5) peminta-minta, dan (6) untuk memerdekakan hamba sahaya.

Selama ini, pertanyaan yang sering menghinggapi saya adalah apakah dalam memberikan (baca: menyedekahkan) harta yang kita senangi, kita boleh menentukan sendiri pihak yang akan menerima harta kita: (misalnya) boleh diberikan kepada orang-orang miksin, meskipun masih ada anak yatim atau kerabat yang fakir? ataukah kita memberikan harta sesuai dengan skala prioritas sesuai urutan penyebutan pihak penerima sedekah di dalam ayat di atas: (misalnya) sebaiknya kita tidak menyalurkan harta kita kepada anak yatim selama masih ada kerabat yang membutuhkan?

Dari sejumlah referensi, terutama kitab-kitab tafsir, yang saya baca terkait dengan ayat di atas, saya dapat mencatat dua hal yang patut kita perhatikan dalam mengeluarkan harta kita. Pertama, harta yang kita keluarkan adalah harta yang kita senangi. Penjelasan ini juga dikuatkan dengan firman Allah swt. di dalam surah Âli 'Imrân, ayat 92.

Kedua, kita memberikan harta kepada golongan yang disebutkan di dalam ayat tersebut sesuai dengan prioritas yang disebutkan di dalam ayat tersebut. Prioritas yang dimaksud adalah sesuai dengan urutan penyebutan golongan tersebut. Kerabat lebih prioritas daripada anak yatim. Anak yatim lebih prioritas dari pada orang-orang miskin. Orang-orang miskin lebih prioritas daripada musafir. Dan begitu seterusnya. Karena itu, jika kita hendak menyedahkan harta kita, sejatinya kita merangkingkan golongan yang berhak menerima sedekah yang disebutkan di dalam ayat tersebut sebagai berikut.

1. Kerabat (yang fakir).
2. Anak yatim (yang fakir).
3. Orang-orang miskin.
4. Musafir.
5. Peminta-minta.
6. (Biaya) untuk memerdekakan hamba sahaya.

Dalam menyalurkan harta, jika memang terbatas, sebaiknya diberikan kepada pihak penerima nomor satu terlebih dahulu, sebelum diberikan kepada pihak penerima nomor dua. Jangan dilongkap! Jika di antara kerabat kita masih ada yang membutuhkan bantuan finansial dari kita, kita harus lebih memerhatikan mereka. Mereka lebih berhak untuk mendapat perhatian dan menerima bantuan kita, daripada pihak penerima sedekah yang lain. Hal itu karena kita yang lebih bertanggung jawab untuk mengayomi kerabat dan atau keluarga kita daripada orang lain.

Kita berdosa dan akan dituntut di hari Kiamat kelak, jika kita mengurangi hak-hak atau kesejahteraan kerabat atau keluarga kita demi mengalokasikan harta untuk diberikan kepada anak-anak yatim, orang-orang miskin, dengan kedok hendak mengayomi. Mengayomi anak yatim itu baik, tetapi mengayomi dengan cara seperti itu tidak benar: baik belum tentu benar!

Di sisi lain, memberikan harta kepada kerabat memiliki keistimewaan daripada memberikan harta kepada selain kerabat. Rasulullah saw. menegaskan bahwa ketika seorang muslim memberikan sedekah kepada orang miskin, sedekah yang ia berikan hanya bernilai sedekah, tetapi jika ia memberikan sedekah kepada keluarga atau kerabatnya, selain ia mendapat pahala sedekah, ia juga mendapat pahala menyambung silaturahmi (shadaqatuka 'alal-miskîn shadaqatun, wa 'alâ dzawî rahimika shadaqatun wa shilatun). Begitu hadits riwayat Baihaqi.

Dalam konteks perusahaan, posisi karyawan dalam sebuah perusahaan, menurut hemat saya, sama dengan posisi kerabat. Ketika perusahaan memiliki alokasi dana untuk disedekahkan, seyogianya dana itu disalurkan kepada pihak-pihak yang berhak untuk menerima sesuai prioritasnya. Sebelum diberikan kepada anak yatim, orang-orang miskin, musafir, peminta-minta, harus dipastikan terlebih dahulu apakah para karyawan dari perusahaan tersebut sudah tidak ada yang membutuhkan bantuan untuk menutupi kebutuhan primernya?

Mengukur karyawan yang membutuhkan bantuan atau tidak, salah satunya, dapat dilakukan dengan memerhatikan gajinya. Sudahkah gaji yang ia terima mengantarkannya pada level kehidupan nyaman, ataukah gaji yang ia terima tidak dapat membuatnya keluar dari level mencari aman, atau bahkan mencari selamat.

Hemat saya, sebuah perusahaan sudah layak menyalurkan sedekahnya kepada nonkaryawan, seperti anak yatim dan orang-orang miskin, jika para karyawannya sudah berada di level nyaman, lebih-lebih jika sudah berada di level senang dan bahagia.

Jika kita menggarisbawahi hadits riwayat Baihaqi di atas, dapat kita analogikan bahwa jika perusahaan memberikan sedekah kepada nonkaryawan, perusahaan hanya akan mendapatkan pahala sedekah. Akan tetapi, jika perusahaan menyalurkan sedekahnya kepada karyawan, perusahaan akan mendapatkan dua pahala sekaligus, yakni pahala bersedekah dan pahala menjalin tali silaturahmi. Menjalin tali silaturami dapat diartikan, antara lain, dapat menumbuhkan sense of belonging dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Semoga kita dihindarkan dari perilaku menyalurkan sedekah hanya demi mencari prestise, sementara orang-orang yang sebenarnya lebih berhak untuk menerima sedekah kita masih meraung-raung kelaparan. Amin.

Wallâhu waliyyut-taufîq.

(Oretan ringan ini sebagai pengantar diskusi mingguan di Divisi Produksi, Penerbit Pena, pada tanggal 20 September 2008)

Jumat, 12 September 2008

Transfusi Semangat

Dalam menghadapi kehidupan ini, saya membutuhkan motivasi. Bagi saya, motivasi adalah sebuah keniscayaan. Motivasi dapat menuntun saya meraih target yang hendak saya capai. Motivasi dapat membuat saya bangkit pada saat saya terjatuh. Motivasi dapat memberikan transfusi semangat. Motivasi membuat saya sadar bahwa saya harus keras terhadap diri saya, agar kehidupan lunak terhadap diri saya. Dan setumpuk fungsi motivasi lainnya.

Salah satu cara agar saya selalu mendapat motivasi adalah dengan cara berlangganan SMS Motivasi. Itu cara yang paling mudah bagi saya untuk mendapat motivasi. Pagi2 ketika bangun tidur, tinggal ambil hp, buka inbox sms, segera saya mendapat kata-kata motivasi yang terkadang membuat saya merinding, dan tak sabar ingin segera beraktivitas. Meskipun, tidak jarang sy bisa mendapatkan motivasi dari cara yang lain. Kalo kebetulan sedang ada pulsa, sy memforward sms motivasi itu ke beberapa temen. Tentu saja temen2 sy yg menggunakan kartu XL. Maklum, XL menyediakan fasilitas sms gretongan :)

Saya berlangganan sms motivasi pertama kali ke sms motivasi Motivator Nomor 1 di Indonesia: Andrie Wongso. Saya sempat mengodifikasi beberapa sms2 motivasi yg sy dapatkan dari Andrie Wongso. Berikut ini di antaranya.

· Jangan beri kesempatan pada diri sendiri untuk menunda2 sesuatu yg harus dilakukan. Pastikan untuk segera bertindak seperti yg telah Anda putuskan! Action is power!
· Kesuksesan kita hari ini tidak berarti besok kita akan meraih sukses lagi. Tanpa kesiapan dan berjuang lebih keras maka kesuksesan sulit kita pertahankan!
· Menggantungkan hidup dari belas kasihan dan bantuan orang lain adalah salah. Bagaimanapun keadaan kita, kita sendirilah yang bertanggung jawab atas kehidupan ini.
· Sering orang lain meremehkan kemampuan kita, itu hal biasa! Tidak perlu bimbang apalagi tersinggung. Yang penting, Anda tetap yakin dan tidak meremehkan diri sendiri!
· Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata; sebuah sukses terwujud karena diikhtiarkan melalui TARGET yang jelas, PERENCANAAN yang matang, KEYAKINAN, KERJA KERAS, KEULETAN, dan NIAT BAIK.
· Jangan takut gagal sebelum mencoba! Jangan takut jatuh sebelum melangkah! Kesuksesan milik orang yang berani mencoba. Ingat! Apa yang tidak mungkin seringkali belum pernah dicoba!
· Jangan meremehkan KESEMPATAN KECIL yang muncul di hadapan kita. Ingat! Justru KESEMPATAN KECIL seringkali merupakan awal dari kesuksesan yang besar!
· Kegagalan kita hari ini bukan berarti besok kita akan gagal lagi! Selama kita masih memiliki tekad dan target untuk diraih, kesuksesan besar selalu menanti.
· Kalau Anda LUNAK terhadap diri Anda, kehidupan akan KERAS terhadap Anda. Tetapi, kalau Anda KERAS terhadap diri Anda, kehidupan akan LUNAK terhadap Anda.
· 3 kunci BERANI sukses! 1. BERANI menentukan target! 2. BERANI mulai melangkah! 3. BERANI mewujudkannya hingga sukses! (Andrie Wongso)
· Sebuah prestasi yang telah kita raih, tanpa didukung dan dipelihara oleh karakter dan sikap mental yang positif, maka prestasi itu akan rapuh dan mudah runtuh!
· Yang penting bukan berapa besar dan beratnya masalah yang menimpa kita, tapi bagaimana sikap kita dalam memandang dan menghadapi masalah itu! TEGAR!!!
· Menganggap SUKSES hanyalah karena faktor keberuntungan semata adalah SALAH! Tetapi, berpikir bahwa sukses berada di luar jangkauan kita adalah SALAH TOTAL!
· ULET bukan sekadar sabar, pasif, apatis, pasrah, dan bertahan! ULET adalah tekad yang mengandung sikap antusias, gigih, tegar, proaktif, dan pantang menyerah!
· Hidup adalah proses belajar dan berjuang tanpa batas! Jatuh, berdiri lagi! Kalah, bangun lagi! Gagal, bangkit lagi! Pastikan SUKSES dalam genggaman Anda!
· Orang sukses adalah mereka yang BERANI untuk menarik gambar sukses yang akan terjadi nanti ke dalam pikirannya saat ini dan sekaligus BERANI untuk mewujudkannya!
· Tidak usah kecewa dan frustasi jika hasil akhir usaha kita tidak maksimal. Lebih baik cari kelemahan dan kesalahan kita. Pelajari dan perbaiki lalu berjuang lagi!
· PASTIKAN! Memang di kehidupan ini tidak ada yang pasti, tapi kita harus berani untuk memastikan dan memperjuangkan hal-hal yang pantas kita raih. (Andrie Wongso)
· Penghambat kesuksesan kita bukan karena kekurangan-kekurangan yang kita miliki, tapi lebih karena tidak adanya KEYAKINAN yang kuat dan sikap PANTANG MENYERAH dalam mewujudkan cita-cita!
· Bagaimanapun buruknya keadaan kita, selama masih memiliki percikan api berupa TEKAD, maka tiada kata terlambat untuk memulai hidup baru dan menciptakan sukses yang baru!
· Memiliki cita-cita yang tinggi memang tidak menjamin seseorang dapat meraih kesuksesan, tapi orang-orang yang sukses pasti memiliki cita-cita yang tinggi.
· Jika TARGET sudah ditentukan tapi Anda tidak bertindak nyata karena takut gagal dan menanggung risiko, maka jangan bilang nasib Anda JELEK, dan nasib orang lain lebih BAIK.
· Miskin mental adalah sumber dari kemiskinan materi, jika tidap hari kita Cuma menggerutu, murung, pesimis, apatis, iri, dan malas, maka SUKSES akan menjauhi kita.
· Jika setiap bangun pagi, kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia.
· Kita boleh mengharapkan semua urusan berjalan dengan lancar, tapi jauh lebih baik bila kita siap mental dan berani untuk menghadapi setiap masalah yang datang kepada kita.
· Tidak usah sedih dan menyesali apa yang sudah lewat, tidak perlu takut dengan apa yang belum datang, yang penting dengan penuh semangat berbutlah yang terbaik pada saat sekarang.
· Kebanyakan orang gagal bukan karena tidak memiliki taltenta, modal, atau kesempatan. Mereka gagal karena tidak pernah menyusun rencana untuk mengisi kehidupan mereka dengan kesuksesan.
· Untuk membangun komunitas, baik keluarga, perusahaan, pemerintah, maupun komunitas-komunitas lainnya, mutlak diperlukan semangat kekompakan, kebersamaan, dan persatuan. Seperti sebuah pepatah tiongkok kuno yang mengatakan,”Bersatu adalah kekuatan". Tanpa kekompakan akan mudah retak rapuh dan tercerai berai.” Adanya persatuan yang dibangun berlandaskan pengertian dan kepercayaan antarpribadi, akan memunculkan kekuatan sinergi yang solid dan mantap. Dengan modal tersebut, sebuah komunitas akan bisa berkembang menuju keberhasilan yang mengagumkan
· Tidak cukup kita sekadar memiliki target untuk diraih, tapi dibutuhkan tekad baja, mental pantang menyerah, serta terus fokus, fokus, dan fokus dalam memperjuangkannya.
· Mental manusia ada 4 sikap: (1) pesimis pasif; (2) pesimis aktif; (3) optimis pasif; dan (4) optimis aktif. Pastikan Anda menjadi orang yang yang memiliki tipe ke-4.
· Hidup adalah serangkaian pilihan-pilihan yang dapat kita ambil setiap saat karena kita memiliki HAK untuk memilih, maka putuskan untuk memilih yang dapat Anda ambil!
· Yang penting bukan apa yang telah Anda pilih, tapi bagaimana Anda merealisasikan pilihan itu dalam tindakan nyata, agar apa yang Anda pilih dapat menjadi kenyataan sukses!
· Sesungguhnya peluang ada di mana-mana dan menghampiri siapa saja, tapi sebagian peluang itu menghampiri seseorang dalam wujud beban kehidupan sehingga banyak orang yang menghindarinya.
· Setiap orang merupakan ladang yang subur; jika kita bisa menanam bibit baik kepada orang-orang yang berhubungan dengan kita, maka kita akan memetik buah kebaikan yang berlimpah.
· Tiada sukses yang diraih tanpa keterlibatan orang lain. Karena itu, pandai membawa diri di setiap pergaulan adalah ilmu hidup yang mutlak dimiliki oleh setiap orang yang mau sukses.
· Semua materi di dunia ini tercipta oleh kekuatan pikiran manusia, maka arahkan pikiran dengan baik dan benar, karena apa yang Anda pikir itulah yang akan terjadi.
· Tidak perlu iri melihat orang lain maju karena sukses merupakan hak mereka juga! Mari kita berjuang lebih keras dan smart agar prestasi kita lebih baik daripada hari kemarin.
· Sukses sejati membutuhkan proses perjuangan yang habis2an. Jika Anda ingin cepat kaya dan sukses dengan cara pintas, Anda bisa salah jalan, frustasi, dan menyesal.
· Jika Anda berpikir Anda bisa sukses, Anda bisa sukses. Jika Anda berpikir Anda gagal, Anda akan gagal. KEYAKINAN DIRI mutlak ditubuhkan untuk meraih kesuksesan!
· Kekuatan pendorong terbesar bagi mereka yang mampu meraih sukses secara luar biasa adalah kuatnya tekad dan keyakinan diri bahwa mereka BISA dan MAMPU.
· Pada saat kita meraih kesuksesan, tidak perlu tinggi hati. Pada saat kita mengalami kegagalan, tidak perlu rendah diri. Pastikan tetap yakin dan berjuang! Be the best!
· Kalau Anda ingin menikmati kehidupan ini penuh dengan kesuksesan, maka Anda harus bebas dari kebimbangan, kekhawatiran, dan perasaan takut akan mengalami kegagalan!
· Selama kita memiliki tujuan besar untuk dicapai, kita tidak pantas untuk patah semangat di tengah jalan! Ingat, tidak ada sukses sejati dapat diraih tanpa melalui hambatan!
· Orang-orang yang sukses MAMPU untuk melihat dan mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahan yang dibuatnya, sekaligus MAU untuk memperbaikinya dan BERANI mencoba lagi dengan cara yang berbeda!
· Pemimpin adalah teladan! Kalau memimpin dan mengatur diri sendiri saja tidak mampu, bagaimana mungkin kita bisa mengatur dan memimpin orang lain? BUKTIKAN!
· Keadaan sulit adalah tempat terbaik untuk kita sekolah. Semakin berat pelajarannya, tp jika kita semakin BERANI dan RAJIN dalam menghadapinya, maka gelar sukses pasti kita raih!
· Sama seperti hukum alam mengajarkan kepada manusia: kalau bibit-bibit sukses yang selalu DITANAMKAN di dalam pikiran kita, maka pasti kesuksesanlah yang akan kita TUAI!
· Jangan buang waktu untuk berkeluh kesah meratapi nasib jelek. Nasib ada di tangan kita. Tuhan pasti memberi jalan untuk kita yang mau berjuang keras untuk mengubah nasibnya.
· Tidak peduli apa pun pekerjaan kita, moral etika profesional harus dijunjung tinggi; hanya dengan integritas yang kuat, jenjang karier dan sukses dapat kita raih!
· Kita sering kali mencoba dan berusaha untuk mengubah dunia dan orang lain. Padahal, jauh lebih penting kita mengubah dunia yang ada di dalam diri kita sendiri.
· Dua hal penting yang dimiliki oleh pemenang: (1) mampu untuk memikirkan apa yang tidak dipikirkan oleh pesaing, dan (2) mampu untuk melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh pesaing.
· Jika memiliki kemauan kuat untuk sukses, maka sukses 50% sudah di tangan. Apabila ditambah dengan berjuang lebih keras secara nyata, SUKSES 100% akan menjadi milik Anda!
· Diperlukan 4K sebagai kekuatan untuk meraih hokie atau kesuksesan, yiatu (1) KEMAUAN, (2) KEMAMPUAN, (3) KESEMPATAN, dan (4) KARAKTER atau KEPRIBADIAN.
· Orang-orang yang pesimis hanya melihat kesulitan pada setiap kesempatan yang ada. Orang-orang yang optimis melihat dan menangkap kesempatan dalam setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
· Saat kita mengalami kemunduran, kekalahan, atau kegagalan, jangan mencari alasan pada kesalahan orang lain, tapi cari dulu kelemahan yang ada pada diri sendiri.
· Kesuksesan yang telah kita peroleh jangan membuat kita lengah, manja, dan lupa diri. Terus belajar untuk meningkatkan potensi diri agar kualitas sukses semakin tinggi!
· Efektifkan kekuatan Anda pada titik sasaran yang besar dan menantang di tempat dan pada kesempatan yang ada saat ini dengan cerdas, cermat, cekatan, dan berani!
· Jangan biarkan mental menjadi rapuh karena perasaan yang pesimis. Dengan tegas, usir sikap negatif yang melemahkan. Fokuskan terus pada titik target yang sudah Anda putuskan!
· Ketika merasa jenuh dan bosan, kita butuh istirahat sejenak. Tetapi, ingat! Istirahat bukan berarti berhenti, melainkan untuk menyegarkan dan bangkit berjuang lebih keras lagi!
· Bagi orang yang memiliki komitmen dan integritas yang tinggi, mereka tidak pernah merasa takut, ragu, atau bimbang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.
· Kegagalan adalah sebuah pendidikan. Semua penemuan spektakuler tercipta di dunia pasti ditemukan setelah melewati berbagai macam kegagalan dan kesulitan.
· Hari kemarin telah berlalu, hari esok belum datang, hanya HARI INI yang menjanjikan SUKSES bagi orang-orang yang mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya dengan TOTALITAS!
· Seseorang yang bekerja dengan mendedikasikan keahlian yang dimilikinya dengan rajin, disiplin, dan penuh kesungguhan hati, maka hasil yang akan dicapai pasti MAKSIMAL.
· Kehancuran manusia yang paling berat adalah hilangnya semangat hidup karena tidak memliki cita-cita untuk diraih. Jangan biarkan hidup menjadi layu. Tentukan TARGET!
· Pujian memang lebih nikmat daripada kritikan! Tapi, pujian dapat membuat kita lengah! Mari kita jadikan kritikan sebagai motivasi untuk membenahi diri agar kita dapat meraih sukses lebih tinggi!
· Satu hari tidak belajar itu kesalahan! Tiga hari tidak berlajar, itu kemunduran! Biasakan setiap hari belajar sesuatu yang baru demi kesuksesan hidup yang lebih bernilai!
· Mampu menerima apa adanya kita hari ini adalah bijaksana, tapi mau bangkit lagi dan mengembangkan diri dimulai dari apa adanya kita hari ini adalah KEBERANIAN.
· Dalam kehidupan ini, semakin jauh kita melangkah, semakin banyak masalah yang kita hadapi. Tetapi, semakin berani kita menghadapinya, semakin dewasalah mental kita.
· Tidak rendah diri ketika gagal. Tidak tinggi hati ketika meraih kesuksesan. Begitulah sikap orang sukses yang sejati. Karakter positif seperti itu harus terus dipertahankan!
· Jangan ada iri dan dengki melihat orang lain maju karena sukses juga hak mereka! Yang penting, kita harus berjuang lebih keras lagi agar bisa sukses lebih daripada hari kemarin.
· Setiap hari jangan ikuti pikiran yang hanya berkutat pada kekurangan dan kelemahan semata. Buang! Temukan kelebihan dan kekuatan Anda! Katakan, "Aku Bisa Sukses!"
· Jika TEKAD untuk sukses sudah kuat dan mantap, maka tiada kesulitan apa pun yang mampu menghalangi dan menggoyahkan semangat juang kita untuk meraih kesuksesan!
· Satu pelajaran yang paling berharga di dalam hidup ini adalah dapat meraih apa yang kita perjuangkan serta dapat mempertahankan dan menikmati apa yang kita dapatkan!
· Nasib kita hari ini bukan tercipta karena kebetulan, tapi akibat dari pilihan-pilihan yang kita ambil. Agar besok nasib menjadi lebih baik, ambillah pilihan yang tepat dan sukseskan!
· Orang sering mengatakan bahwa hidup adalah sandiwara. Kita setuju atau tidak, yang pasti, apa pun peranan kita dalam kehidupan ini, kita harus memainkannya dengan sebaik-baiknya.
· Mereka yang kaya dan berbahagia, bukanlah mereka yang tidak memiliki masalah, melainkan mereka yang belajar dan bersyukur dalam kekurangan dan mampu menikmati proses perjuangan.
· Tidak memiliki uang dan harta, bukan berarti kita tidak mampu untuk memberi. Kekayaan sesungguhnya adalah kemampuan dari keikhlasan kita untuk memberi, bukan ketika kita menerima.
· Tidak peduli bagaimanapun keadaan Anda hari ini, dari keturunan siapa, berwarna kulit apa, dan apa pun latar belakangan pendidikan Anda; ingat! Anda memiliki hak untuk SUKSES!
· Duniawi selalu tunduk dan patuh serta memberi tempat layak bagi orang-orang yang memiliki kekayaan mental dan spiritual.
· Orang yang bisa tetap eksis dan sukses dalam menghadapi perubahan yang terjadi, hanyalah orang yang memiliki sikap mental untuk belajar dan memperbaiki diri secara konsisten.
· Bila motivasi dan semangat Anda sedang menurun, lakukanlah sesuatu! Bila Anda telah melakukannya, tapi keadaan juga tidak berubah, maka lalukanlah dengan cara yang berbeda!
· Tidak ada alasan untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan orang lain karena kesuksesan dan kebahagiaan bukan monopoli orang-orang tertentu. Sukses adalah hak kita!
· Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus kita miliki. Dengan bekal kegigihan dan usaha yang konsisten, kesusksesan tidak mungkin lepas dari cengkraman kita.
· Sebenarnya kedewasaan manusia bukan karena sekadar diperolehnya keberhasilan, tapi pada kemampuannya untuk menerima kerugian apa pun dengan jiwa yang besar.
· Success is my right! Bukan berarti kita mampu melakukan segalanya dengan sukses, tapi suatu keyakinan bahwa jika orang lain bisa sukses, kita pun punya hak untuk sukses!
· Tidak ada yang mutlak sempurna di dunia ini! Yang ada hanyalah melakukan segala sesuatu dengan lebih baik dan lebih baik lagi. Itulah makna aktualisasi diri!
· Saat orang kaya mental menghadapi rintangan dan kegagalan, mereka tidak akan mengeluh karena mereka sadar: tanpa berani menghadapi semua itu, sukses tidak mungkin diraih!
· Keadaan kita hari ini adalah akumulasi dari perbuatan kita pada masa lalu. Maka mulailah menabur kebaikan hari ini, saat ini! Demi kehidupan yang lebih baik pada masa yang akan datang.
· Jangan membuat PUTUSAN saat kita sedang larut dalam emosi kemarahan yang belum terkendali karena dampaknya lebih negatif dan menyesalkan. Sabar! Sabar!
· Hidup terus berjalan ke depan, tapi kadang kita perlu sejenak menoleh ke belakang agar waspada dan tidak mengulang kesahalan-kesalahan yang dapat mengambil sukses kita di depan.
· Kelemahan manusia yang terbesar adalah menilai dirinya tidak berharga, padahal kita dilahirkan pasti punya sisi hebat yang tidak dimiliki oleh orang lain. Yakin!
· Dua kelemahan manusia: (1) diam ketika harus berbicara, dan (2) terus berbicara ketika ia harus diam. Mengetahui kapan harus diam dan kapan harus berbiacara adalah sikap bijak.
· Penyesalan tidak akan dapat mengubah apa pun, bahkan hanya menghambat langkah kita ke depan. Maka, berpikir matang sebelum bertindak harus selalu kita prioritaskan!
· Waktu yang dimiliki setiap orang sama, 24 jam sehari. Bagaimana memanfaatkan waktulah yang membedakan tiap orang; menjadikannya terhormat atau sekadar hidup tak bermakna.
· Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk orang lain bukanlah membagikan kekayaan, tapi membantu mereka agar dapat menciptakan sukses dan memiliki kekayaan sendiri.
· Orang yang tidak pernah berbuat salah adalah orang yang tidak pernah melakukan sesuatu. Jangan takut terhadap kesalahan, asal kita tidak melkukan hal yang sama untuk kedua kalinya.
· Asalkan kita menempuh proses perjuangan dengan jujur dan telah berupaya dengan maksimal, maka pada setiap hasil akhir, sukes atau gagal, pasti ada nilai pembelajaran yang didapat.
· Ada kalanya kesempatan tersembunyi di balik serangkaian hambatan, kesulitan, dan tantangan. Jangan diam menunggu, upaya terus agar kesempatan datang menghampiri kita.
· Kemiskinan sesungguhnya lebih merupakan menyakit pikiran dan ketidaktahuan kita tentang adanya hukum kesuksesan. Ingat, success is our right! Sukses adalah hak kita!
· Kalau kita bisa tersenyum lepas, kehidupan akan terasa lebih indah. Senyuman sederhana yang muncul dari hati yang tulus dapat memberikan kehangatan dalam segala suasana.
· Kita bisa mencari keseimbangan ketika terpeleset di jalan, tapi kalau kita terpeleset lidah, akibatnya bisa fatal. Maka perlu bijak dan hati-hati dalam beribicara.
· Saat menerima teguran dan kritikan, kita tidak perlu membuang energi untuk marah dan sakit hati. Lebih baik kita anggap sebagai pendorong untuk membuktikan kita MAMPU UNTUK BEPRESTASI!
· KEGIGIHAN adalah kekuatan tak ternilai yang membuat kita mampu untuk bertahan! Dengan tetap fokus kepada tujuan dan berjuang dengan kesungguhan hati, maka SUKSES akan kita RAIH!
· Kebiasaan yang baik sulit untuk dibentuk, tapi dapat memudahkan kehidupan kita. Kebiasaan yang jelek mudah untuk dibentuk dan dilaksanakan, tapi mempersulit keadaan kita.
· Temukan hal-hal yang baik dari orang lain, agar kita bisa menghargai kelebihan dan kesuksesannya dengan tulus, tanpa perasaan iri yang tersembunyi. Ingat, sukses juga hak mereka!
· Talenta sehebat apa pun tidak pernah dapat menggantikan ketekunan. Untuk sukses diperlukan ketekunan yang konsisten+talenta yang memadai sebagai formula pelengkap.
· Kesuksesan adalah sesuatu yang tidak didapat secara tunai. Kita harus mendapatkannya dg cara mencicil setiap hari, melalui serangkaian kebiasaan-kebiasaan positif dan usaha yang nyata!
· Manusia memiliki keterbatasan, maka lakukanlah yang terbaik yang dapat kita lakukan. Sukses sejati adalah pencapaian kepuasan jiwa karena mengetahui bahwa kita telah berbuat yang terbaik.
· Kita tidak pernah tahu kapan kemalangan akan datang akibat perbuatan buruk yang telah dilakukan. Hal yang dapat kita lakukan adalah menimbun perbuatan baik, setiap saat, dari sekarang.
· Ketika kita berjalan di jalan kegagalan, sebenarnya secara paralel jalan sukses berada di sampingnya. Maka, butuh keuletan mental kita untuk tidak rendah diri dan putus asa!
· Memang belum tentu kita bisa meraih sukses lebih baik pada esok hari, tapi kita bisa memastikan untuk menjadi orang yang lebih baik daripada hari kemarin.
· Orang sukses memiliki satu kelebihan cara untuk menghadapi setiap masalah yang datang menghadang. Orang gagal memiliki satu kelebihan alasan untuk memaklumkan ketidakmampuannya.
· Kebahagiaan adalah tujuan hidup setiap manusia. Selama kita tidak mengizinkan keadaan luar untuk mengganggu dan mempengaruhinya, maka rasa bahagia akan terjaga dan terpelihara.
· Ketika kita sukses, banyak penonton melihat ke kita. Sebagian itu berbahagia, tertawa, dan bertepuk tangan. Sebagian yang lain menunggu kapan kita jatuh. Hati-hatilah!
· Manusia menilai kesuksesan dari hasil pencapaian prestasi dan perolehannya. Tetapi, Tuhan menilai kesuksesan manusia dari kejujuran dan kesungguhan di setiap usahanya.
· Tanamkan di benak kita dua kata: BELAJAR & MENANG, maka mental sukses kita akan tumbuh. Jika kegagalan menghampiri, tiba saatnya untuk belajar dan bangkit! U are a winner!
· Memulai usaha sama dengan naik perahu di samudera lepas: penuh risiko dan perjuangan menuju pantai harapan. Saat berlabuh adalah saat istirahat sejenak untuk tujuan yang lebih jauh.
· Dimulai dari hal-hal yang kita suka, tekun, dan semangat tinggi, terus berusaha memperbaiki, maka apa pun yang kita kerjakan akan membuat waktu dan talenta kita lebih bernilai.
· Jika kita mengizinkan tiap kegagalan menciutkan nyali dan menutup diri karena malu, maka sesungguhnya kita telah menghalangi setiap jalan yang memungkinkan kita untuk maju.
· Ketika kesempatan mengetuk pintu, pemenang segera membuka pintu dan menyambutnya; sedangkan penggurutu mengeluhkan bunyi ketukan itu. Sukses datang untuk mereka yang siap!
· Jangan takut tidak bisa atau tidak sukses! Ingat! Orang2 sukses, BERASAL dari tidak bisa dan belum sukes! Karena mereka mau terus BERUSAHA dan BELAJAR, akhirnya bisa bisa sukses!
· Memang tidak mudah mencapai kesuksesan, tapi akan sulit bila kita malas mengerjakannya. Orang sukses menjadikan kesulitan sebagai hal yang paling menarik untuk diselesaikan.
· Berusaha menjadi kaya dan berhasil adalah cita-cita setiap orang. Cobalah menambah dengan puas diri, syukur, dan berbagi dengan sesama; maka lengkaplah penghargaan kita di depan Tuhan.
· Kesempatan tidak datang setiap saat. Butuh pematangan waktu. Kadang kita perlu menunggu sesaat, bukan dengan sikap pasif, melainkan dengan sikap proaktif, waspada, dan penuh kesiapan.
· Jangan hanya jadi pengumpul teori dan pemerhati kesuksesan orang lain. Teori sehebat apa pun harus diawali dengan keberaniaan untuk mencoba. Jadilah pelaku sukses yang diteorikan orang lain!
· Jangan hindari orang kesusahan yang datang kepada kita, karena sebenarnya dia adalah ladang yang subur untuk menanam kebajikan. Ingat! Kesempatan berbuat baik belum tentu datang kedua kalinya.
· Kapan waktu yang tepat untuk memulai? Setiap waktu! Karena sesungguhnya kita adalh orang yang sangat beruntung karena masih memiliki anugerah terbaik dari Tuhan, yakni waktu!
· Ada dua kata kunci agar seseorang menjadi mahir di bidang apa pun, yaitu BELAJAR dan ULANGI! Jika kita konsisten menjalaninya setiap waktu, maka peluang sukses pasti terbuka!
· Kegagalan bukan berarti kita orang yang gagal, hanya butuh kerja lebih keras untuk sukses. Karena seseorang tidak berakhir saat ia gagal, tapi berakhir ketika ia berhenti.
· Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan selera kita adalah benih penderitaan! Maka kita wajib menjaga dan memelihara rasa bahagia dengan mensyukuri semua berkah yang telah didapat.
· Bisa menghamburkan tapi tidak pandai mencari adalah tanda pemborosan. Bisa mencari tapi tidak bisa menggunakan adalah kekikiran. Bisa mencari dan memanfaatkan adalah kebijaksanaan.

Sabtu, 06 September 2008

Ngantor Hari Sabtu

Kerja hari Sabtu, bagi saya, sudah biasa. Akan tetapi, ngantor hari Sabtu, itu baru pengalaman pertama saya....

Selasa, 02 September 2008

Hidangan dari Tuhan

Hidangan dari Tuhan adalah terjemahan bebas dari kalimat maidah rahman. Pertama kali saya mengenal istilah maidah rahman ketika saya kuliah di Kairo. Maidah rahman adalah hidangan makanan gratis bagi orang yang berpuasa. Tidak hanya ta'jil, tetapi juga makanan berbuka lainnya. Menu yang disajikan beraneka ragam, bahkan ada yang sekelas hotel berbintang. Hidangan gratis itu dapat dipastikan disajikan di hampir setiap masjid di seantero Mesir. Bulan Ramadhan memang membawa berkah. Salah satunya, yang saya rasakan ketika itu, selama bulan Ramadhan tidak perlu mengepulkan dapur, tetapi perut dijamin membuncit selama bulan Ramadhan. Karena hidangan untuk buka puasa dan saur sudah tersedia. :D

Belum lagi pada sepuluh hari terakhir, harus pasang kuda-kuda untuk memburu zakat di masjid-masjid "potensial" di beberapa masjid dan di lembaga sosial kemasyarakat. Pikir saya sederhana, daripada zakat itu jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak bertanggung jawab. Konon, ketika itu, saya termasuk salah satu dari 8 golongan yang berhak menerima zakat, sebagaimana dijelaskan di dalam surah at-Taubah, ayat 60. Tapi, alasan yang paling tepat sih, karena kere :D

Hidangan dari Tuhan itu, ternyata, saya temukan di Jakarta juga. Ga jauh-jauh. Di dekat kantor tempat saya belajar sehari-hari. Tepatnya, di Masjid Al-Arif.

Menjelang buka puasa pada hari pertama bulan Ramadhan, teman sekatorku yang juga alumnus Kairo, menginformasian (lebih tepatnya mengajak kali ya. Betul kan Gus? :D) kepada saya bahwa di Masjid Al-Arif disediakan hidangan untuk buka bersama.
"Maidah Rahman, men?" tanyaku semangat.
"Betul," jawabnya.
Tanpa berpikir panjang, saya langsung siap-siap menuju masjid. Saya mendadak rajin shalat magrib di masjid. :D

Itung-itung mengenang Maidah Rahman waktu jadi mahasiswa di Al-Azhar dulu. Duh, padahal alasan yang paling tepat dalam rangka efesiensi. Sekarang kan di mana-mana lagi musim efesiensi. Apalagi, bentar lagi mo mudik. Harga barang-barang pada melonjak, dan—pasti—transportasi ga mau kompromi. So, harus pinter-pinter menabung biar bisa lebaran bareng orang tua. Coz, di sini ga bisa berburu zakat seperti di Kairo dulu, hehehe.

Aku Mohon Petunjuk-Mu

Aku Mohon Petunjuk-Mu adalah judul buku terjemahan saya yang baru saja terbit. Buku ini merupakan panduan yang lengkap, bahkan sangat lengkap, untuk melaksanakan shalat istikharah. Dari detik pertama niat hingga detik terakhir melantunkan doa istikharah, semua dijelaskan secara teperinci. Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Pena ini, memamaparkan macam-macam istikharah yang diperbolehkan oleh Islam, seperti beristikharah dengan cara melaksanakan shalat dan doa istikharah; beristikharah dengan cara melantunkan doa istikharah saja; beristikharah dengan berdoa istikharah setelah melaksanakan shalat sunnah yang lain (bukan shalat istikharah). Begitu juga tentang macam-macam istikharah yang dilarang oleh Islam, seperti beristikharah dengan menggunakan ramalan, membaca garis telapak tangan, dan beristikharah dengan menggunakan Al-Qur`an.


Selain itu, di dalam buku ini, kita akan mendapatkan penjelasan tentang waktu-waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat istikharah, agar petunjuk yang kita inginkan untuk menentukan satu di antara dua, atau banyak, pilihan yang sedang tebersit di dalam pikiran dan benak kita segera datang. Tentu saja, bukan hanya permasalahan yang berkaitan dengan pernikahan yang harus diistikharahkan, melainkan seluruh aktivitas yang diperbolehkan (baca: mubah). Istikharah tidak berlaku dalam konteks perbuatan wajib.

Orang yang telah melaksanakan istikharah, bukan berarti tidak perlu mendengarkan nasihat dan ide orang lain. Tindakan yang paling baik, menurut buku ini, adalah beristikharah lalu berkonsultasi atau meminta nasihat kepada orang lain tentang keinginan yang sedang diistikharahkan itu.

Sementara itu, doa istikharah yang diajarkan dan dibenarkan oleh Rasulullah saw. hanya doa dengan berikut ini.

Allâhumma innî astakhîruka bi-'ilmika wa astaqdiruka bi-qudratika wa as`aluka min fadhlika al-‘azhîmi, fa-innaka taqdiru wa lâ aqdiru wa ta’lamu wa lâ a’lamu wa anta 'allâmul-guyûbi. Allâhumma fa-in kunta ta’lamu hadzal-amra (sebutkanlah jenis urusan yang sedang diinginkan) khairan lî fî 'âjili amrî wa âjilihi—atau ia mengucapkan: fî dînî wa ma’âsyî wa 'âqibati amrî—fa-qdurhu lî wa yassirhu lî tsumma bârik lî fî-hi. Allâhumma wa in kunta ta'lamu annahu syarrun lî fî dîni wa ma'âsyî wa 'âqibati amrî—atau ia mengucapkan: fî 'âjili amrî wa âjilihi—fa- shrifnî 'anhu, wa-qdur lî al-khaira haitsu kâna, tsumma radhdhinî bi-hi.

Ya Allah, hamba memohon petunjuk pilihan kepada-Mu dengan sebab ilmu-Mu. Hamba memohon kepada-Mu agar Engkau menakdirkan kepadaku satu dari dua hal yang paling baik, dengan kekuatan-Mu. Sungguh, Engkau Zat yang Mahakuasa, sedangkan hamba adalah seorang hamba yang tidak kuasa; Engkau adalah Zat yang Maha Mengetahui, sedangkan hamba tidak mengetahui; Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusanku ini (sebutkanlah jenis urusan yang diinginkan) baik untuk duniaku dan akhriratku—atau ia mengucapkan: baik bagi agamaku, kehidupanku, dan akhiratku—maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan itu kepadaku, kemudian anugerahilah keberkahan kepadaku di dalam urusan itu. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkanlah jenis urusan yang diinginkan) buruk bagiku, agamaku, kehidupanku, dan akhiratku—atau ia mengucapkan: baik bagi duniaku dan akhiratku—maka palingkanlah hamba darinya, dan berikanlah kebaikan kepada hamba dengan bentuk apa pun, dan jadikanlah hamba dapat menerima dengan lapang dada atas kebaikan itu. []